Jumat, 18 Januari 2013

Sate Matang

            Makanan khas Aceh yang satu ini memang belum setenar makanan-makanan khas indonesia seperti sate madura, sate padang dan lainnya. Namun bagi anda yang berkunjung ke Aceh belum lengkap rasanya jika belum mencicipi kuliner asli Aceh yang berasal dari salah satu kecamatan di Aceh yaitu Peusangan Matang glumpang dua, Sate matang terbuat dari daging kambing yang di olah dengan bumbu khas Aceh, Sate ini dimakan dengan nasi putih  menggunakan kuah pelengkap yaitu sejenis kuah soto.


                                                               diambil dari authorized.wordpress.com. 

             Jika anda berkunjung ke Aceh khususnya kota Matang glumpang dua di sepanjang jalan anda akan melihat gerobak-gerobak sate yang ada di setiap rumah makan dengan suasana riuh para pedagang menggebrak botol kecap. Ini salah satu ke unikan penjual sate di Matang glumpang dua.
              Banyak orang yang melakukan perjalanan baik itu ke Medan maupun ke Banda Aceh akan singgah kota Matang glumpang dua untuk mencicipi kenikmatan sate ini. Untuk warga sekitar Aceh mungkin tidak asing lagi dengan makanan yang satu ini, namun buat pendatang sate matang bisa jadi makanan yang patut di cicipi jika anda berkunjung ke Aceh.

Kamis, 17 Januari 2013

Pesona keindahan pantai amat ramanyang aceh besar

1.Akses menuju pantai ini cukuplah ekstream namun terbayarkan dengan keindahan pantai , setelah kita melihat   sendiri pantai yang terletak di Aceh Besar ini. Foto di ambil ketika matahari mulai terbit.












                                                                                dok. pribadi

Suku Mante dan Misterinya


Suku mante atau Bante hingga saat ini masih menjadi misteri para peneliti dan masyarakat aceh dalam menelurusi keberadaannya sebagai nenek monyang bangsa Aceh, Suku Mante memiliki ciri-ciri bertubuh kecil dengan tinggi maksimal 140 cm dan berkulit coklat serta berambut keriting, hidup dipegunungan dan berkembang layaknya manusia biasa. 

Illustrasi: Team Atjehse


Banyak yang berpendapat bahwa suku mante benar-benar ada, termasuk Christiaan Snouck Hurgronje (seorang peneliti belanda yang bertugas mempelajari aceh secara keseluruhan: baca selengkapnya disini) dalam bukunya De Atjehers juga menyinggung adanya suku tersebut. Tapi ia pun tak pernah bertemu langsung. Dia hanya mengutip orang yang katanya pernah melihatnya. 

Christiaan_Snouck_Hurgronje

Seorang Antopolog  serta Dekan FKIP Universitas Syiah Kuala Teuku Syamsudin mengatakan dalam Hikayat-hikayat Aceh suku Mante sering disebut. Jadi, benarkah suku mante itu benar-benar ada?? Namun yang paling menarik kesaksian yang diutarakan Gusnar Efendy, seorang penduduk blangkejeren Aceh Tenggara, dia mengaku masih sering bertemu dengan suku mante di tengah hutan. "Saya tidak bohong. Saya berani digantung," katanya, seperti dikutip Kompas.

Illustrasi: Tauris Mustafa

Bisa jadi pengakuan gusnar merupakan kebenaran namun tetap saja tidak dapat dijadikan bukti tentang keberadaan suku mante mengingat bukti yang diberikan lemah lantaran dia menyaksikan sendiri tanpa dokumentasi, kalaupun bertemu kenapa gusnar tidak mencoba mengajak bicara atau menangkapnya sekalian (hehehe tiba-tiba timbul ide primitive)
Untuk menelusuri dan kebenaran Suku Asli Aceh atau dikenal dengan suku Mante, Mari kita flashback Ribuan tahun ke belakang.

Ribuan tahun yang lalu (sekitar 500-1500 SM) ketika pulau sumatera belum memiliki nama, datangl sekelompok imigran dari asia Tenggara, mereka datang dan menetap dibeberapa bagian pegunungan sumatera. Suku Pendatang pertama dikenal dengan suku melayu proto atau biasa disebut dengan melayu lama. Suku melayu proto memiliki keahlian khusus dalam bidang agrikultural dan berburu sementara alat yang digunakan masih berasal dari batu. Pada tahun 1500 SM kembali datang kelompok kedua dikenal dengan suku melayu Deutro yang menghuni daerah pesisir sumatera. Suku ini memiliki keahlian lebih maju dibandingkan suku melayu proto, suku ini sudah mampu menggunakan logam dan perunggu sebagai peralatan. Selanjutnya mereka menghuni dan membentuk komunitas dan berkembang menjadi suku-suku kecil seperti Aceh, Batak, Padang dan Palembang.

Illustrasi: Team Atjehse

Setidaknya teori diatas dapat dijadikan dasar darimana asal usul bangsa Aceh meskipun banyak yang meragukan namun pada tahun 2010 Tim Arkeolog Medan berhasil menemukan fosil kerangka manusia purba yang diperkirakan telah menghuni daratan tinggi gayo era mesolitik. Menurut hasil penelitian atas pengujian karbon terhadap fosil, para peneliti berpendapat bahwa aktivitas kehidupan di situs Loyang Mendale dan sekitarnya telah berlangsung sebelum 3580 tahun yang lalu atau sekitar 1500 sebelum Masehi. Selain Kerangka manusa prasejarah ditemukan, tim Arkeolog juga menemukan kapak genggam, mata tombak dari batu dan beberapa peralatan dari batu lainnya disekitar areal penemuan.

Foto: Lovegayo
Lucas P Koestoro, peneliti senior Balar Medan mengatakan “Kemungkinan kerangka manusia prasejarah Aceh Tengah merupakan kelompok manusia yang bermigrasi dari Vietnam Utara ribuan tahun lalu. Masuk melalui beberapa jalur, terutama Selat Malaka dan sungai (Krueng Peusangan yang berhulu di Danau Laut Tawar) melalui pesisir timur Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), dan mereka tiba di Dataran Tinggi Gayo.”

Foto: Lovegayo
 
Dengan penemuan fosil kerangka prasejarah di daratan tinggi gayo, apakah misteri keberadaan suku mante sudah terjawab??
Lalu, Bagaimana dengan penampakan yang disaksikan oleh gusar beberapa tahun terakhir?Apakah manusia praserajah masih ada yang hidup dipedalaman huta-hutan Aceh saat ini?? Kita tunggu jawabannya….

 source: wikipedia, nationalgeographic.com, flixya.com, lovegayo.com, kompas

Rabu, 16 Januari 2013

Selasa, 15 Januari 2013

Kabupaten dan Kota di Provinsi Aceh

Aceh memiliki 23 kabupaten/kota, 18 diantaranya merupakan pemerintahan kabupaten sedangkan sisanya merupakan pemerintahan kota, berikut kabupaten/ kota yang terdapat di Provinsi Aceh.
Peta Provinsi Aceh

Kabupaten Aceh Barat, (Meulaboh).
Kabupaten Aceh Barat Daya, (Blangpidie).
Kabupaten Aceh Besar, (Kota Jantho).
Kabupaten Aceh Jaya, (Calang).
Kabupaten Aceh Selatan, (Tapak Tuan).
Kabupaten Aceh Singkil, (Singkil).
Kabupaten Aceh Tamiang, (Karang Baru).
Kabupaten Aceh Tengah, (Takengon).
Kabupaten Aceh Tenggara, (Kutacane).
Kabupaten Aceh Timur, (Idi Rayeuk).
Kabupaten Aceh Utara, (Lhoksukon).
Kabupaten Bener Meriah, (Simpang Tiga Redelong).
Kabupaten Bireuen, (Bireuen).
Kabupaten Gayo Lues, (Blang Kejeren).
Kabupaten Nagan Raya, (Suka Makmue).
Kabupaten Pidie, (Sigli).
Kabupaten Pidie Jaya, (Meureudu).
Kabupaten Simeulue, (Sinabang).
Kota Banda Aceh, (Banda Aceh).
Kota Langsa, (Langsa).
Kota Lhokseumawe, (Lhokseumawe).
Kota Sabang, (Sabang).
Kota Subulussalam, (Subulussalam).