Kamis, 17 Januari 2013

Suku Mante dan Misterinya


Suku mante atau Bante hingga saat ini masih menjadi misteri para peneliti dan masyarakat aceh dalam menelurusi keberadaannya sebagai nenek monyang bangsa Aceh, Suku Mante memiliki ciri-ciri bertubuh kecil dengan tinggi maksimal 140 cm dan berkulit coklat serta berambut keriting, hidup dipegunungan dan berkembang layaknya manusia biasa. 

Illustrasi: Team Atjehse


Banyak yang berpendapat bahwa suku mante benar-benar ada, termasuk Christiaan Snouck Hurgronje (seorang peneliti belanda yang bertugas mempelajari aceh secara keseluruhan: baca selengkapnya disini) dalam bukunya De Atjehers juga menyinggung adanya suku tersebut. Tapi ia pun tak pernah bertemu langsung. Dia hanya mengutip orang yang katanya pernah melihatnya. 

Christiaan_Snouck_Hurgronje

Seorang Antopolog  serta Dekan FKIP Universitas Syiah Kuala Teuku Syamsudin mengatakan dalam Hikayat-hikayat Aceh suku Mante sering disebut. Jadi, benarkah suku mante itu benar-benar ada?? Namun yang paling menarik kesaksian yang diutarakan Gusnar Efendy, seorang penduduk blangkejeren Aceh Tenggara, dia mengaku masih sering bertemu dengan suku mante di tengah hutan. "Saya tidak bohong. Saya berani digantung," katanya, seperti dikutip Kompas.

Illustrasi: Tauris Mustafa

Bisa jadi pengakuan gusnar merupakan kebenaran namun tetap saja tidak dapat dijadikan bukti tentang keberadaan suku mante mengingat bukti yang diberikan lemah lantaran dia menyaksikan sendiri tanpa dokumentasi, kalaupun bertemu kenapa gusnar tidak mencoba mengajak bicara atau menangkapnya sekalian (hehehe tiba-tiba timbul ide primitive)
Untuk menelusuri dan kebenaran Suku Asli Aceh atau dikenal dengan suku Mante, Mari kita flashback Ribuan tahun ke belakang.

Ribuan tahun yang lalu (sekitar 500-1500 SM) ketika pulau sumatera belum memiliki nama, datangl sekelompok imigran dari asia Tenggara, mereka datang dan menetap dibeberapa bagian pegunungan sumatera. Suku Pendatang pertama dikenal dengan suku melayu proto atau biasa disebut dengan melayu lama. Suku melayu proto memiliki keahlian khusus dalam bidang agrikultural dan berburu sementara alat yang digunakan masih berasal dari batu. Pada tahun 1500 SM kembali datang kelompok kedua dikenal dengan suku melayu Deutro yang menghuni daerah pesisir sumatera. Suku ini memiliki keahlian lebih maju dibandingkan suku melayu proto, suku ini sudah mampu menggunakan logam dan perunggu sebagai peralatan. Selanjutnya mereka menghuni dan membentuk komunitas dan berkembang menjadi suku-suku kecil seperti Aceh, Batak, Padang dan Palembang.

Illustrasi: Team Atjehse

Setidaknya teori diatas dapat dijadikan dasar darimana asal usul bangsa Aceh meskipun banyak yang meragukan namun pada tahun 2010 Tim Arkeolog Medan berhasil menemukan fosil kerangka manusia purba yang diperkirakan telah menghuni daratan tinggi gayo era mesolitik. Menurut hasil penelitian atas pengujian karbon terhadap fosil, para peneliti berpendapat bahwa aktivitas kehidupan di situs Loyang Mendale dan sekitarnya telah berlangsung sebelum 3580 tahun yang lalu atau sekitar 1500 sebelum Masehi. Selain Kerangka manusa prasejarah ditemukan, tim Arkeolog juga menemukan kapak genggam, mata tombak dari batu dan beberapa peralatan dari batu lainnya disekitar areal penemuan.

Foto: Lovegayo
Lucas P Koestoro, peneliti senior Balar Medan mengatakan “Kemungkinan kerangka manusia prasejarah Aceh Tengah merupakan kelompok manusia yang bermigrasi dari Vietnam Utara ribuan tahun lalu. Masuk melalui beberapa jalur, terutama Selat Malaka dan sungai (Krueng Peusangan yang berhulu di Danau Laut Tawar) melalui pesisir timur Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), dan mereka tiba di Dataran Tinggi Gayo.”

Foto: Lovegayo
 
Dengan penemuan fosil kerangka prasejarah di daratan tinggi gayo, apakah misteri keberadaan suku mante sudah terjawab??
Lalu, Bagaimana dengan penampakan yang disaksikan oleh gusar beberapa tahun terakhir?Apakah manusia praserajah masih ada yang hidup dipedalaman huta-hutan Aceh saat ini?? Kita tunggu jawabannya….

 source: wikipedia, nationalgeographic.com, flixya.com, lovegayo.com, kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar